Daun Wungu (Graptophyllum pictum [L.]Griff.)
Isnin, 9 Safar 1431 H 25 Januari 2010 Jakarta -
Daun wungu sering ditemukan tumbuh liar di pedesaan, atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pagar. Asalnya dari Irian dan Polynesia, dapat ditemukan dari dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.250 dpl. Tumbuh baik pada tempat terbuka yang terkena sinar matahari, dengan iklim kering atau lembab. Perdu atau pohon kecil, tinggi 1,5 - 3 m, batang berkayu. Kulit dan daun berlendir dan baunya kurang enak. Cabang bersudut tumpul, berbentuk galah dan beruas rapat. Daun tunggal, bertangkai pendek, letaknya berhadapan silang, bulat telur sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi bergelombang, pertualangan menyirip, panjang 8 - 20 cm, lebar 3 - 13 cm, permukaan atas warnanya ungu dan mengkilap. perbungaan majemuk, keluar di ujung batang, tersusun dalam rangkaian berupa tandan yang panjangnya3 - 12 cm, warnanya merah keunguan. Buahnya buah kotak, bentuknya lonjong, warnanya ungu kecoklatan. Biji kadang-kadang 2, bentuknya bulat, warnanya putih. Ada tiga varietas, yaitu berdaun ungu, berdaun hijau dan belang-belang putih. Yang digunakan sebagai obat adalah varietas berdaun ungu yang dinamakan Graptophyllum pictum (L.) Griff. var luridosanguineum Sim. Tumbuhan ini berbunga sepanjang tahun, namun di Jawa jarang sekali menghasilkan buah. Perbanyakan dengan setek batang.
Sifat dan Khasiat
Daun berkhasiat sebagai peluruh kencing (diuretik), mempercepat pemasakan bisul, pencahar ringan (laksatif), dan pelembut kulit (emoliens). Sedangkan bunganya berkhasiat sebagai pelancar haid.
Kandungan Kimia
Daun tumbuahan ini mengandung alkaloid yang tidak beracun, glikosida, steroid, saponin, tanin, klorofil, dan lendir. Batang daun wungu mengandung kalsium oksalat, asam formik dan lemak. Bagian yang digunakan antara lain daun, kulit batang dan bunganya.
Indikasi
Daun berkhasiat untuk mengatasi wasir (hemoroid) dan sembelit (konstipasi), bunganya untuk mengatasi datang haid tidak lancar.
Cara Pemakaian
Daun segar sebanyak 10 - 15 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, daun atau kulit batang secukupnya dibersihkan lalu dipipis. Gunakan untuk menutup bisul, borok, luka, sakit telinga, payudara bengkak karena bendungan asi, atau bagian tubuh yang bengkak (memar) akibat terbentur benda keras atau terpukul. Air perasan daun untuk sakit telinga.
Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Rebusan daun wungu dapat menghilangkan gejala hemoroid ektsernum derajat II (Sardjono O. Santoso dan B. Dzulkarnaen, Farmakologi FK UI dan Puslit. Farmasi DEPKES). Pada penelitian komponen kimia daun wungu, didapatkan senyawa steroid, alkaloid, dan tanin (Achmad H dan Soedigdo S., Litbang PT Kimia Farma dan Departemen Kimia ITB).
Contoh Pemakaian,
Wasir
Daun wungu segar sebanyak 10 g dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai air rebusan tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum pagi dan sore hari masing-masing 1/2 gelas. Daun wungu 10 g dan daun sendok (Platigo Mayor) 15 g, keduanya bahan segar dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, minum padi dan siang hari, masing-masing 1 gelas.
Daun wungu dan pegagan (Centella asiatica) segar masing-masing 1 gengam, 3 tanaman tempuh wiyang (Emilia sonchifolia), seutuhnya, bawang merah dan adas (Foeniculum vulgare) masing-masing 3 butir, pulasari (Alyxia reinwardtii) dan rimpang kunyit masing-masing 1/2 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas air bersih, lalu direbus sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari.
Bengkak terpukul (memar)
Kulit batang daun wungu secukupnya dibersihkan lalu ditumbuk halus. Bahan tersebut lalu diletakkan di atas bagian tubuh yang bengkak kemudian dibalut. Ganti 2 kali sehari.
Bisul di payudara
Daun wungu segar dicuci lalu oleskan santan kelapa. Bahan tersebut kemudian dilayukan di atas api. Hangat-hangat letakkan di atas payudara yang bisulan.
Bengkak dan mematangkan bisul
Daun wungu secukupnya dicuci bersih lalu dipipis bersama gula merah secukupnya sampai menjadi adonan seperti bubur. Letakkan diatas bagian tubuh yang bengkak atau bisul kemudian dibalut. Ganti 2 - 3 kali sehari, Daun segar dioleskan minyak kelapa lalu dilayukan di atas api Tempelkan pada bisul atau bengkak.
Datang haid tidak lancar
Bunga wungu kering sebanyak 1 genggam diseduh dengan 5 gelas air panas. Minum seperti teh, pada waktu menjelang haid. SembelitDaun wungu segar sebanyak 7 lembar dicuci bersih. Tambahkan 2 gelas air bersih lalu direbus sampai airnya tersisa 1 gelas. Setelah disaring, minum sekaligus.
Sakit Telinga
Daun wungu segar secukupnya dicuci bersih lalu dibilas dengan air matang. Tumbuk sampai lumat, lalu peras. Air yang terkumpul digunakan untuk menetesi telinga.
Sumber: Atlas Tumbuhan Indonesia (Dr. Setiawan Dalimarta)/ Hadi http://www.Pdpersi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar